PENDAHULUAN
T
|
homas Jefferson adalah ahli hukum, salah satu Founding
Father dari Amerika Serikat, Presiden ke-3, penyusun Proklamasi Kemerdekaan
Amerika, salah satu penyusun Konstitusi atau Undang Undang Dasar Amerika dari
negara tersebut. Ia memiliki koleksi perpustakaan terbesar pada saat itu. Kolekasi
buku ini bukan hanya sekedar koleksi namun ia baca sebagai bahan referensi
dalam kapasitasnya sebagai ahli hukum, penyusunan Proklamasi, Konstitusi, dan
lainnya. Puluhtahunan kemudian melelang semua koleksi bukunya kepada State
Library yang sekarang dikenal dengan nama Library of Congress di Washington District
of Columbia (DC).
Namun tidak banyak orang yang mengetahui bahwa
dari ratusan buku yang ia miliki, terdapat pula buku-buku tentang Islam dalam
masalah hukum dan ajaran Islam lainnya, baik dalam bahasanya maupan bahasa Arab
termasuk Al-Qur’an beserta terjemahannya - “The Koran, Commonly Called Alcoran
of Mohammed” yang diterjemahkan oleh George Sale. □
THOMAS JEFFERSON DAN QUR’AN
Serta Minatnya Tentang Ajaran dan Hukum Islam
S
|
emua buku yang dikoleksi bukan sekedar dikoleksi
saja namun ia baca sebagai sumber pengetahuan. Sebagai ahli hukum perlu referensi
dalam menangani persoalan-persoalan hukum di pengadilan, kemudian sebagai salah
satu penyusun dan penulisan Konstitusi. Yang agak aneh bagi seseorang yang
hobinya mengoleksi ratusan buku juga memiliki sebuah Al-Qur’an untuk dikoleksi.
Orang Amerika yang terkenal dengan
kekritisannya, tentu penasaran dengan alasan mengapa dan bagaimana Presiden
ke-3 Amerika ini memiliki Al-Qur'an. Berikut ini uraian dan rangkuman singkat
dari artikel yang ditulis oleh Kevin J. Hayes dari University of Central
Oklahoma yang berjudul: “How Thomas Jefferson Read the Qur’an”.
Jefferson Seorang Ahli Hukum
Thomas Jefferson adalah seorang mahasiswa hukum yang sedang kuliah di College of William and Mary yang terletak di Williamsburg, Virginia. Jefferson sangat sibuk dalam mendalami hukum karena pada saat yang bersamaan, ia juga harus membantu George Wythe untuk mempersiapkan kasus-kasus yang akan disidangkan. Dalam hal ini, Jefferson sangat serius dalam mengkaji hukum-hukum legal sehingga ia menyadari bahwa ia harus semaksimal mungkin mengembangkan pengetahuan dan mengumpulkan berbagai referensi-referensi penting. Salah satu buku pegangan yang sangat ia minati adalah buku yang berjudul “Frieherr von Pufendorf’s of the Law and Nature and Nation”. Keistimewaan buku ini terletak pada ketidak terbatasan referensi yang terdapat didalamnya serta keterkaitannya dengan hukum alam dan bangsa. Buku Pufendorf ini menyuguhkan berbagai macam hukum-hukum yang pernah ada dan berasal dari bermacam-macam peradaban, kebudayaan dan bangsa.
Terlepas dari sentimen negatifnya terhadap ajaran Islam dimasa itu, Pufendorf juga sangat sering meng-quote (mengutip) hukum-hukum yang terdapat dalam Al-Qur’an dan ia menemukan banyak sekali hukum-hukum yang berkaitan erat dengan masalah perzinaan, minuman beralkohol, perjudian, hukum pernikahan, warisan, dan hukum dalam keadaan peperangan.
Dalam hukum-hukum diatas, terutama yang bersangkutan dengan masalah peperangan, Pufendorf akhirnya mengakui bahwa hukum yang ada dalam Al-Qur’an tidak hanya ‘mengatur sebuah bangsa’, namun juga ‘mengatur hubungan antar bangsa’. Dalam bukunya ia menyatakan:
“….should all the more zealously undertake to
compose the quarrels of others, because even the Koran…. teaches that if two
Moslem nations and countries engage one another in war, the rest shall make
peace between them, and compel him who commit the injury to offer satisfaction;
and after when it is done, bring them by fair and good means of friendship”.
Artinya:
….seharusnya
lebih giat untuk berperan dalam penyelesaian masalah bangsa lain, bahkan Al-Qur’an....mengajarkan bahwa jika ada dua negara
Islam berperang satu dengan lainnya, negara-negara lain harus bersifat netral
dan menjalin hubungan damai dengan kedua negara tersebut, kemudian berusaha
meminta negara yang menyerang untuk memperbaiki kerusakan yang telah ia
timbulkan, setelah itu negara-negara lain harus mendamaikan mereka dan
memperbaiki hubungan persahabatan – Hal itu terdapat dalam subuah hadits
Rasullullah saw: “… bahwa setiap muslim harus berupaya mendamaikan
saudara-saudaranya yang saling bermusuhan.
Minat Jefferson Mempelajari Al-Qur’an
Al-Qur’an yang oleh umat muslim merupakan buku petunjuk yang berisikan tuntunan-tuntunan spiritual juga merupakan buku pedoman yang berisi tuntunan hukum dan syariat. Karena seringnya Pufendorf membahas hukum-hukum yang dicantumkan dalam Al-Qur’an. Sehubungan dengan itu, Jefferson terdorong untuk membeli dan membaca langsung hukum-hukum tersebut dari Al-Qur’an sebagai sumber asli yang dibeli dari rumah percetakan Virginia Gazzette pada musim semi tahun 1765.
Tidak hanya sampai disitu saja, Jefferson juga membeli buku George Sale lainnya yang berjudul Sale’s “Preliminary Discourse” karena buku tersebut menyajikan uraian yang lebih detail mengenai hukum Islam, terutama pada bab ke-6 dengan sub judul “Of The Institutions of the Koran in the Civil Affair” - Peraturan-peraturan Al-Quran dalam masalah hukum sipil. Dalam buku ini, Sale yang menganggap Muhammad (saw) sebagai legislator (pembuat undang-undang) dan lawgiver (penegak hukum) bagi bangsa Arab (atau ajarannya kadang disebut Mohammedan). Dan mengingat pentingnya hukum tersebut untuk dibaca, ia menyarankan dalam bukunya bahwa “if the religious and civil institutions of foreign nations are worth of knowledge, those of Mohammed, the lawgiver of Arabians, and founder of an Empire which in less than a century spread itself over a greater part of the world than the Romans were ever masters of, must needs be so”
Artinya:
Jika hukum-hukum agama dan sistem
lembaga sipil dari bangsa asing penting untuk diketaui, maka aturan dan hukum
yang dibuat oleh Muhammad (saw),
penguasa dan penegak hukum bangsa Arab yang mampu
mengembangkan bangsanya lebih besar daripada bangsa Romawi dalam waktu kurang
dari satu abad, juga sangat penting untuk dipelajari.
Jefferson juga sempat mendalami bahasa Arab dan sangat berminat dalam mendalami Al-Qur’an. Jefferson mulai mendalami basic grammar bahasa Arab dengan membeli buku yang berjudul ‘Rudimenta Linguae Arabicae’ karangan Thomas Erpensius dan buku Simplification des Langues Orientales karangan C. F. Folney. Seiring dengan kegiatannya membaca Al-Qur’an, ia juga seorang yang sangat teliti dan memiliki hobi untuk selalu melakukan cross-check tentang apa yang ia baca dari Al-Qur’an dengan buku-buku lain yang mencantumkan ayat-ayat Al-Qur’an baik dalam bahasa Arab dan yang telah diterjemahkan.
Salah satu fakta yang sangat menggangu
pikiran Jefferson tentang Al-Qur’an adalah berkenaan dengan keotentikan serta
tidak terdapatnya sedikitpun kontradiksi dari Kitab tersebut. Ia menyatakan
bahwa tidak ada satu bukupun yang pernah ditulis (written text) dapat diklaim memiliki kesempurnaan yang absolute kecuali oleh orang Islam
terhadap Al-Qur’annya.
Selain terkenal dengan salah seorang tokoh yang berperan aktif dalam membuat Declaration of Independence, Jefferson juga tokoh yang dikenal sebagai pembuat Virginia Statute of Religious Freedom atau undang-undang kebebasan beragama. Hal ini, seperti yang diungkapkan oleh Keith Ellison salah seorang anggota Congress Amerika, dapat membuktikan bahwa Jefferson terinspirasi oleh Al-Qur’an untuk membuat undang-undang kebebasan beragama di Amerika Serikat. Undang-undang tersebut juga menyatakan bahwa semua manusia diciptakan sederajat (equal) dan manusia dilahirkan sebagai makhluk yang memiliki kebebasan serta tidak ada paksaaan dalam hal beragama atau “no compulsion in religion” (yang sangat identik dengan surat Al-Baqarah ayat 256).
Dalam pencapaiannya, Jefferson lebih memilih untuk dikenal sebagai pencetus undang-undang kebebasan beragama daripada sebagai salah satu presiden Amerika. Virginia Statute of Religious Freedom dapat ditemukan pada Jefferson Memorial yang berada di Washington DC.
Penghargaan Jefferson Kepada Orang Islam
Bahkan disebutkan dalam buku Denise A.
Spellberg, bahwa jauh sebelumnya bangsa Amerika lahir, seorang warga penduduk
Amerika dibawah pemerintahan Kolonial Kerajaan Inggris Raya, bernama Thomas Jefferson mencita-citakan berdirinya Negara
Amerika dimana warganya bukan saja eks keturunan asal Eropah yang berimigrasi
ke benua Amerika saja tapi juga disebutkan inklusif (termasuk) Muslim,
kendatipun kehadiran Muslim di tanah Amerika ketika itu tidaklah ‘masuk
hitungan’ - tidak menentukan.
Boleh jadi karena Al-Qur'an demikian baik isi
dan ajaran sudah tentu orang yang membaca sebagaimana yang dibaca orang Islam
(Muslim) akan berkualitas yang sama dengan apa yang diajarkan oleh
Al-Qur'annya, maka gambaran Muslim ini layak sebagai warga negara yang berdiri
dikemudian harinya itulah yang disebutkan oleh Thomas Jefferson.
Hal seperti yang disebut diatas diketahui
sebagaimana yang diungkapkan dalam buku Denise A. Spellberg yang berjudul
“Thomas Jefferson’s Qur’an – Islam and Founders”, Denise A. Spellberg
mengungkapkan sedikit dimensi yang diketahuinya tapi penting dari kisah
kebebasan beragama Amerika - sebuah drama di mana Islam
memainkan peran yang mengejutkan.
PENUTUP
P
|
ada tahun 1765, sebelas tahun sebelum Thomas
Jefferson menyusun Deklarasi Kemerdekaan (proklamasi kemerdekaannya dari
Kerajaan Inggris) yang kemudiannya menjadi President ke-3 Amerika Serikat, Thomas Jefferson membeli Kitab Suci Al-Qur'an. Ini adalah
hanya sebagai tanda awal minatnya yang kemudian seumur hidupnya mendalami
(ajaran) Islam.
Selanjutnya berusaha untuk mendapatkan buku-buku
lainnya yang berbahasa Timur Tengah (bahasa Arab) tentang sejarah dan
perjalanannya. Kemudian mencatat banyak tentang Islam yang berkaitan dengan
hukum umum Inggris. Jefferson berusaha untuk memahami Islam meskipun dalam hal
ini mengabaikan iman-agama yang dipegangnya, sebagaimana layaknya tidak seperti
itu di kalangan orang-orang Protestan sezamannya baik di Inggris maupun
Amerika. Tapi tidak seperti kebanyakan dari mereka, bagi Jefferson pada tahun
1776 yaitu tahun proklamasi kemerdekaan Amerika ia membayangkan Muslim sebagai
warga masa depan negara barunya yaitu Amerika Serikat. [1]
Demikianlah Thomas Jefferson, salah satu Founding
Father, Penyusun Proklamasi Kemerdekaan Amerika dan penyusun Konstitusi (Undang
Undang Dasar), Presiden ke-3 Amerika Serikat, keintelektualannya terinspirasi
dari Al-Qur’an dan ajaran-ajaran Islam lainnya. Yang mengundang pertanyaan
penulis, yaitu sebegitu jauhnya minatnya Thomas Jefferson terhadap ajaran Islam
dan Al-Qur’an, bahkan kepada Muslim (orang Islam) sekalipun untuk menjadi warga
Amerika. Baca juga (klik --->) Pergelutan Thomas Jefferson dengan Al Quran.Bagaimana dengan ummat muslim di negara yang muslimnya sebagai
mayoritas? Billahi Taufiq Wal Hidayah.
□ AFM
Catatan Kaki:
[1] THOMAS JEFFERSON'S QUR'AN - Islam and
the Founders, Denise A. Spellberg, Alfred A. Knopf, Publisher, New York,
10/2013. ----- IN THIS ORIGINAL AND ILLUMINATING book, Denise A. Spellberg
reveals a little-known but crucial dimension of the story of American religious
freedom - a drama in which Islam played a surprising role. In 1765, eleven
years before composing the Declaration of Independence, Thomas Jefferson bought
a Qur’an. This marked only the beginning of his lifelong interest in Islam, and
he would go on to acquire numerous books on Middle Eastern languages, history
and travel, taking extensive notes on Islam as it relates to English common
law. Jefferson sought to understand Islam notwithstanding his personal disdain
for the faith, a sentiment prevalent among his Protestant contemporaries in
England and America. But unlike most of them, by 1776 Jefferson could imagine
Muslims as future citizens of his new country.
Note: About
the author, Denise A. Spellberg is an associate professor of history and Middle
Eastern studies at the University of Texas at Austin, where she teaches courses
on Islamic civilization and Islam in Europe and America.
Sumber:
1.
How Thomas Jefferson Read The Qur'an by Kevin J. Hayes of University of Central
Oklahoma
2.
Thomas Jefferson's Qur'an - (includes testimony of Keith Allison of The US
Congress)
3.
THOMAS JEFFERSON'S QUR'AN - Islam and the Founder, Denise A. Spellberg, Alfred
A. Knoff, Publisher, New York.
4.
http://afaisalmarzuki.blogspot.com/2015/06/islam-di-amerika-serikat.html
5.
https://www.facebook.com/notes/science-of-universe/thomas-jefferson-dan-sebuah-al-quran/410831970149/
6. Pergelutan Thomas Jefferson dengan Al Quran □□□
6. Pergelutan Thomas Jefferson dengan Al Quran □□□