Tuesday, December 31, 2019

Menyikapi Tahun Baru 2020





MENYIKAPI TAHUN BARU 2020
Oleh: A. Faisal Marzuki


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti (Mahamengetahui) apa yang kamu kerjakan. [QS Al-Hasyr 59:18]



M
enyambut Tahun Baru 2020, hari yang akan mulai ditempuh selama tahun 2020. Hitungan tahunnya berdasarkan peredaran bumi dalam garis edarnya mengelilingi matahari. Yaitu menuju titik akhirnya, terus bergerak secara thawaf - yang arah perputarannya kebalikan dari arah jarum jam - dimana titik akhir tersebetut menjadi titik awalnya yang disebut Tahun Baru 2020.

Perhitungan dalam membuat atau menyusun “almanac’ (almanak) atau “calendar” (kalender) disebut perhitungan tahun berdasarkan sistim matahari (solar system dalam bahasa Inggris atau tahun  syamsiyah dalam bahasa Arab). Kejadian tersebut merupakan peristiwa alam yang sangat teratur sekali yang dengan itu manusia bisa menghitungnya dan membuat table tahunan berupa almanak atau kalender sejak ribuan tahun lalu. Dengan itu berguna dalam membangun peradaban manusia dengan membuat perencanaannya berdasarkan almanak atau kalender tersebut. Baik dalam jadwal kegiatan bisnis, pemerintahan, pendidikan, dan agama, serta agenda komuniti atau pribadi dst, dst.

Peristiwa alam ini sebagai seorang muslim dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada-Nya - Tuhan Rabb Al-Alamin - Allah Pencipta, Pengatur dan Pemelihara Alam Semesta ini, yaitu dengan bersyukur sekaligus menilai bahwa selama tahun itu apa saja yang kita kerjakan seperti membangun (perbuatan baik) atau merusak (perbuatan buruk)?

Diantaranya dalam pergantian tahun tersebut sebaiknya ‘bermuhasabah’ diri apa-apa saja yang kita lakukan di tahun sebelumnya dengan mengkoreksi sesuatu yang tidak baik menjadi lebih baik dan maju membangun peradaban di tahun yang akan datang yang diridhoi-Nya. Setelah itu berdo’a yaitu ‘Do’a Akhir Tahun’ dan ‘Do’a Awal Tahun’. Do’a akhir tahun dan doa awal tahun ini memang lebih tepat saat Tahun Baru Hijriyah (Almanak Islam). Namun, tak ada salahnya ‘Do’a Akhir Tahun’ dan ‘Do’a Awal Tahun’ ini dibaca saat Tahun Baru 2020.

Nah, jika kita termasuk orang yang ingin lebih berserah diri pada Tuhan, berikut do’a awal dan akhir tahun diucapkan sebagaimana Nabi Muhmammad saw mengajarkan umat Islam dan dianjurkan membaca do’a khusus sebagai penutup tahun.

Walau sebenarnya yang diajarkan Nabi Muhammad saw adalah do’a akhir tahun untuk tahun Islam atau hijriyah, namun kebanyakan ulama sekarang menganjurkannya juga untuk diamalkan di saat pergantian tahun baru syamsiyah ini.

Tujuannya untuk mengimbangi hingar bingar pesta tahun baru, tentunya kita tidak lebih baik jika kita mendekatkan diri ke Allah saja, berikut ini Do’a Akhir Tahun 2019 dan Awal Tahun 2020.


Doa akhir tahun 2019

اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ  -  "Allāhumma mā ‘amiltu min ‘amalin fî hādzihis sanati mā nahaitanī ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fīhā ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alā ‘uqūbatī, wa da‘autanī ilat taubati min ba‘di jarā’atī ‘alā ma‘shiyatik. Fa innī astaghfiruka, faghfirlī wa mā ‘amiltu fīhā mimmā tardhā, wa wa‘attanī ‘alaihits tsawāba, fa’as’aluka an tataqabbala minnī wa lā taqtha‘ rajā’ī minka yā karīm."

Artinya:

Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu.

Sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Karenanya aku memohon ampun kepada-Mu. Ampunilah aku.

Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah pupuskan harapanku. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.


Doa awal tahun 2020

Usai memanjatkan do’a akhir tahun, ada juga baiknya untuk membacakan do'a di awal tahun.

Berikut do’anya:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ اَنْتَ اْلاَ بَدِيُّ الْقَدِيْمُ اْلاَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرَمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلُ وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ اَقْبَلَ اَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَ اَوْلِيَائِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ اْلاَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلاِشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِى اِلَيْكَ زُلْفَى يَاذَالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ  - Bismillāhir-rahmānir-rahīm. Wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ‘alā ‘ālihi wa shahbihī wa sallam. Allāhumma antal-abadiyyul-qadīmul-awwalu, wa ‘alā fadhlikal-’azhimi wujūdikal-mu’awwali, wa hādza ‘āmun jadidun qad aqbala ilaina nas’alukal ‘ishmata fīhi minasy-syaithāni wa auliyā’ihi wa junūdihi wal’auna ‘alā hādzihin-nafsil-ammārati bis-sū’i wal-isytighāla bimā yuqarribuni ilaika zulfa yā dzal-jalāli wal-ikram yā arhamar-rāhimin, wa sallallāhu ‘alā sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alā ālihi wa shahbihī wa sallam.

Artinya:

Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah tetap melimpahkan rahmat dan salam (belas kasihan dan kesejahteraan) kepada junjungan dan penghulu kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat Beliau.

Ya Allah, Engkau Dzat Yang Kekal, yang tanpa Permulaan, Yang Awal (Pertama) dan atas kemurahan MU yang agung dan kedermawanan MU yang selalu berlebih, ini adalah tahun baru telah tiba.

Kami mohon kepada MU pada tahun ini agar terhindar (terjaga) dari godaan syetan dan semua temannya serta bala tentara (pasukannya), dan (kami mohon) pertolongan dari godaan nafsu yang selalu memerintahkan (mendorong) berbuat kejahatan. Serta (kami mohon) agar kami disibukkan dengan segala yang mendekatkan diriku kepada MU dengan sedekat-dekatnya. Wahai Dzat Yang Maha Luhur lagi Mulia, wahai Dzat Yang Maha Belas Kasih.


PENUTUP

S
ayyidina Ali bin Abi Thalib ra pernah mengungkapkan (wallāhu a'lam):  مَنۡ كَانَ يَوۡمُهُ خَيۡرًا مِنۡ اَمۡسِهِ فَهُوَ رَابِحُ. وَمَنۡ كَانَ يَوۡمُهُ مثل اَمۡسه فهو مَغۡبُون. ومَن كان يومه شَرًّا مِنۡ امسه فهو مَلۡعُون  - Barangsiapa hari ini lebih baik daripada hari kemarin, maka ia adalah orang yang beruntung. Barangsiapa hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia adalah orang yang merugi. Dan barangsiapa hari ini lebih buruk daripada hari kemarin, maka ia celaka. [*]

Motivasi dari menantu Rasulullāh saw tersebut sangat relevan dengan peringatan Tahun Baru ini. Jika ingin beruntung, jadilah orang yang hari ini lebih baik daripada kemarin. Inilah inti pesan ajaran Islam yang sesungguhnya, yaitu selalu mendorong umatnya untuk maju, sebagaimana ayat dalam firman-Nya menyebutkan:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti (Maha mengetahui) apa yang kamu kerjakan. [QS Al-Hasyr 59:18]

Jadi, setiap muslim harus introspeksi terus apa yang telah diperbuatnya untuk masa depannya. Hari esok’ dalam ayat tersebut mengandung makna: hari esok yang dekat yaitu dunia, dan hari esok yang jauh yaitu akhirat.

Pengingatan dari ayat itu adalah agar kaum muslimin harus menyiapkan diri agar sukses masa depannya baik di dunia maupun di akhirat. Maka, jika ada orang muslim yang hari ini sama saja dengan hari kemarin, ia termasuk orang yang merugi. Karena seharusnya bisa lebih baik, sebagaimana diwasiatkan oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra tadi. Jika sama saja, berarti tidak ada kemajuan, statis dan sama saja dengan tidak ada makna dalam hidupnya sebagai ‘Manusia Khalifah’ (Homo Deus).

Apalagi hari ini lebih buruk daripada hari kemarin. Sayyidina Ali mengategorikannya sebagai orang yang celaka (mal'un). Mengapa?

Misalnya, jika ada orang muslim yang ibadahnya hari ini lebih buruk daripada kemarin, ia adalah orang yang celaka. Demikian pula jika pengetahuan dan ilmunya tidak bertambah malah berkurang. Atau, jika hari ini tidak lebih shaleh daripada hari kemarin. Atau, jika kebaikannya juga tidak lebih baik daripada hari kemarin.

Karena dengan demikian ia tidak mensyukuri nikmat (yang sebenarnya mempunyai kemampuan berbuat yang baik) yang telah Allah berikan sebagai ‘Manusia Khalifah-khalifah’ (Homo Deus), QS Al-An’ām 6:165. [**] Maka, pantaslah jika Sayyidina Ali menyifatinya sebagai celaka.

Menyambut tahun baru hendaknya setiap orang melakukan perenungan akan hal ini. Hura-hura tahun baru tidak ada maknanya, dan bahkan bisa dikatakan sebagai tindakan konyol jika ternyata hal itu tidak membuat kita menjadi semakin baik, apalagi malah cenderung destruktif (merusak). Anak-anak muda atau setiap manusia harus berpikir jernih bagaimana menyiapkan dan menjalankan masa depannya daripada hura-hura yang tidak ada manfaatnya.

Semoga tahun depan kita menjadi pribadi yang selalu beruntung, yaitu yang hari-harinya semakin bertambah baik dalam segala hal (dunia akhirat). Semoga tulisan ini bermanfaat hendaknya. Billāhit Tuafiq wal-Hidāyah. □ AFM


Catatan:
[*] Sikap kita selaku umat Islam: kita boleh mengambil makna positif suatu hadits meskipun derajatnya lemah (dha’if). Selama tidak bertentangan dengan dalil shahih yang lain. Jika kita memang harus menyampaikan sebuah hadits dha’if kepada orang lain, maka sebaiknya sampaikan pula status derajat hadits tersebut. [https://gilang07.wordpress.com/2018/ 12/14/hadits-barang-siapa-yang-lebih-baik-dari-hari-kemarin/]
[**] “Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi…” QS Al-An’ām 6:165. □□


Saturday, October 19, 2019

Galaksi Bima Sakti dan Bumi





GALAKSI BIMA SAKTI DAN BUMI
GUGUSAN BINTANG YANG
 MENAKJUBKAN HIDUP DI BUMI
Oleh: A. Faisal Marzuki



Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap (tempat tinggal untuk berkarya baik dan membangun) dan langit sebagai atap (melindungi bumi dari bahaya-bahaya serta memberi rahmat dan berkah), dan membentukmu (yang mampu berfikir, berkesadaran dan bekerja), lalu memperindah rupamu (sebagai makhluk yang beriman, berintelegensia, dan berakhlak), serta memberimu rezeki dari yang baik-baik. Demikianlah Allah (telah memfasilitasi dan memberikan kenikmatan hidup), Tuhanmu, Mahasuci Allah, Tuhan seluruh Alam.” [QS Gafir/Al-Mu’min 40:64]

Dan sebagian (saja) dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya (ialah) engkau melihat bumi itu kering dan gersang (dimusim panas), tetapi apabila Kami turunkan hujan di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya (Allah) yang menghidupkannya pasti dapat menghidupkan yang mati; sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” [QS Fushshilat 41:39]



PENDAHULUAN

D
i antara semua galaksi yang ada di alam semesta, galaksi Bima Sakti ‘terpilih’ menjadi rumah untuk Bumi dan umat manusia yang bernaung di dalamnya. Rumah tersebut sangat menakjubkan dilihat dari Bumi, lihat Gambar-1.

Gambar-1


Tiap negara punya nama khusus buat Galaksi Bima Sakti ini. Di Finlandia, Bima Sakti disebut “Linnunrata” yang berarti “jalan burung”. Warga Jerman mengenalnya sebagai “Milchstrasse”. Sementara di Norwegia disebut “Melkeveien”. Secara universal, galaksi ini lebih dikenal dengan sebutan Milky Way.

Bima Sakti dalam bahasa Inggris disebut Milky Way, yang berasal dari bahasa Latin Via Lactea, diambil lagi dari bahasa Yunani Γαλαξίας (baca: galaxias) yang berarti "air susu".  Bima Sakti adalah galaksi spiral yang memiliki 200-400 miliar bintang dengan diameter 100 ribu tahun cahaya dan ketebalan seribu tahun cahaya. Jarak antara Matahari dan pusat galaksi diperkirakan 27.700 tahun cahaya.

Di galaksi Bima Sakti ini terdapat sistem Tata Surya yang di dalamnya terdapat planet Bumi tempat kita tinggal. Diduga di pusat galaksi bersemayam lubang hitam (black hole) supermasif. Sagitarius A dianggap sebagai lokasi lubang hitam supermasif ini. Tata surya kita memerlukan waktu 225–250 juta tahun untuk menyelesaikan satu orbit, jadi telah 20-25 kali mengitari pusat galaksi dari sejak saat terbentuknya. Kecepatan orbit Tata Surya dalam Bima Sakti adalah 217 Km/s.

Di dalam bahasa Indonesia, istilah "Bimasakti" berasal dari tokoh berkulit hitam dalam pewayangan, yaitu Bima. Istilah ini muncul karena orang Jawa kuno melihatnya susunan bintang-bintang yang tersebar di angkasa jika dihubungkan dan ditarik garis akan membentuk gambar Bima dililit ular naga maka disebutlah "Bimasakti". Sementara itu, masyarakat Barat menyebutnya "milky way" sebab mereka melihatnya sebagai pita kabut bercahaya putih seperti genangan air susu yang membentang pada bola langit. Pita kabut atau "aura" cemerlang ini sebenarnya adalah kumpulan jutaan bintang dan juga debu serta gas yang terletak di piringan galaksi. Pita ini tampak paling terang di sekitar rasi Sagitarius, dan lokasi tersebut memang diyakini sebagai pusat galaksi.

Alam semesta termasuk galaksi Bima Sakti menyimpan banyak misteri yang jarang diketahui. Hanya beberapa persen saja yang kita ketahui lewat penelitian. Meski penuh misteri, galaksi ini punya fakta menarik yang bisa kita ketahui di balik gugusan bintang dengan diameter 100 ribu-120 ribu tahun cahaya.

Dilansir dari  Space.com, para ilmuwan sudah memperhitungkan kalau umur galaksi Bima Sakti adalah sekitar 13,6 miliar tahun, atau hampir sama dengan umur alam semesta yang diketahui sekitar 13,7 miliar tahun. Perhitungan ini diperkuat dengan penemuan bintang di gugusan bintang Globular. Bintang tersebut menjadi yang tertua di Galaksi Bima Sakti dan mempunyai umur hampir setua alam semesta.


GALAKSI TEMPAT TINGGAL  BUMI RUMAH KITA

G
alaksi Bima sakti adalah rumah segala bintang yang berkumpul di galaksi ini. Galaksi Bima sakti ini adalah galaksi tempat tinggal Bumi kita, berarti tempat tinggal manusia. Besarnya galaksi Bima Sakti yang diukur dengan diameter adalah 100 ribu sampai-120 ribu tahun cahaya. Satu tahun cahaya sama dengan 9,46 triliun kilometer (9,46 x 1012 km) atau 5,88 triliun mil (5,88 x 1012 mil).

Jadi besarnya diameter galaksi Bima Sakti setidaknya adalah 946 ribu triliun kilometer (946.000 x 1012 km) dimana satu triliun adalah seribu miliar (1 triliun=1012). Suatu besaran yang luar luar luar biasa dibanding dengan diameter Bumi yaitu hanya 12.742 kilometer atau Matahari 1.392.000 kilometer.

Sementara itu besar Matahari adalah 1,2 juta kali besar Bumi.  Jadi boleh dibilang besar Bumi dibandingkan galaksi Bima Sakti seperti sebutir debu ditengah galaksi Bima Sakti.


Selalu bergerak

Seperti halnya bumi yang mengelilingi matahari, galaksi Bima Sakti juga terus bergerak mengelilingi pusat alam semesta atau Cosmic Microwave Background (CMB). CMB adalah sisa radiasi dari ledakan Big Bang yang dipercaya sebagai peristiwa dimulai pembentukan alam semesta.


Ada Black Hole di Pusat Bima Sakti

Dilansir dari Universe Today, hampir semua galaksi di alam semesta diperkirakan mempunyai black hole raksasa di bagian tengahnya. Tidak terkecuali Galaksi Bima Sakti. Lubang hitam yang berada di pusat galaksi kita mempunyai massa sekitar 40 ribu ukuran Matahari dan mempunyai panjang 22,5 juta km. Sebagai informasi bahwa, salah satu black hole bernama Sagitarius A masih terus melahap semua bintang atau planet yang ada di dekatnya, yaitu sekitar pusat Galaksi Bima Sakti.


Rekaan Gambar Bima Sakti

Banyak orang belum tahu kalau sebagian besar gambar galaksi Bima Sakti yang kita lihat adalah gambar sket ilustrasi dari artis. Artinya tidak gambar yang sebenarnya. Adapun gambar galaksi Bima Sakti yang bisa di ambil oleh kamera hanya mewakili 10 persennya saja. Sedangkan 90 persen sisanya diisi oleh materi gelap (dark matter) yang tidak bisa dilihat manusia dengan mata telanjang.

Secanggih apapun teknologi kamera yang ada sekarang ini, belum mampu memotret keseluruhan galaksi ini dari atas, karena bumi kita sendiri adalah bagian dari Bima Sakti dan berjarak 26.000 tahun cahaya dari pusatnya. Kalau diibaratkan, memotret seluruh Galaksi Bima Sakti dari atas akan seperti berusaha memotret sebuah stadion sepak bola dari dalam stadion itu sendiri. Jadi, gambar-gambar atau foto galaksi Bima Sakti yang kita lihat selama ini adalah buatan para artis ilustrator.

Galaksi Bima Sakti yang tersusun atas puluhan tata surya itu pun mempunyai sejarah yang menarik, salah satunya tata surya dimana kita hidup yang bisa membuat manusia takjub. Yakni galaksi itu sendiri, Matahari dengan planet-planetnya seperti antara lain Bumi dan air sebagai sumber kehidupan manusia dan makhluk biologis lainnya sebagaimana imejnya dapat disaksikan mata dengan kesadaran yang mendalam bahwa ciptaan-Nya tidak ada yang sia-sia dan bermanfaat bagi manusia, lihat Gambar-2.

Gambar-2

PENUTUP

B
eruntung kita hidup di Bumi, dan memang Bumi diperuntukkan untuk manusia dan makhluk biologis lainnya. Dalam firman-Nya yang terdapat dalam Surah Az-Zukhruf menyebutkan: الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ مَهْدًا وَجَعَلَ لَكُمْ فِيهَا سُبُلًا لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ yang artinya: “Yang menjadikan bumi sebagai tempat menetap bagimu dan Dia menjadikan jalan-jalan di atas bumi untukmu agar kamu mendapat petunjuk, QS Az-Zukhruf 43:10. Di ayat lain disebutkan: الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ مَهْدًا وَسَلَكَ لَكُمْ فِيهَا سُبُلًا وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْ نَبَاتٍ شَتَّىٰ yang artinya: “(Tuhan) yang telah menjadikan bumi sebagai hampara bagimu, dan menjadikan jalan-jalan diatasnya bagimu, dan yang menurunkan air (hujan) dari langit. Kemudian Kami tumbuhkan dengannya (air hujan itu) berjenis-jenis aneka macam tumbuh-tumbuhan”, QS Thāhā 20:53.

Bumi adalah planet satu-satunya dalam tata surya yang bisa mendukung kehidupan. Ini karena jaraknya dari Matahari yang pas. Juga adanya atmosfer yang bersifat melindungi Bumi dari pengaruh yang membahayakannya semua makhluk yang hidup di Bumi termasuk Manusia, serta adanya suatu campuran bahan kimia yang tepat.

Bumi adalah suatu planet yang dinamis, yang secara konstan mendaur ulang dirinya sendiri. Juga merupakan satu-satunya yang memiliki unsur yang dapat berupa gas, cairan, dan padat seperti angin, udara, awan, air sungai, danau, laut, telaga, mata air. Serta benda-benda padat lainnya seperti mineral, tanah, bahan tambang dst yang berguna untuk kehidupan manusia.

Sangat berbeda dengan Bumi, planet Venus memiliki atmosfer yang terdiri dari 96% karbondioksida (bagi manusia merupakan racun). Tekanan atmosfer permukaan Venus 92 lebih besar dibandingkan dengan Bumi. Suhu permukaan planet ini sebesar 735 K sama dengan 462˚C atau 863˚F, bahkan menjadi planet yang paling panas di dalam susunan tata surya planet. (1200 F saja manusia sudah kepanasan).

Begitu pula permukaan Merkurius sangat panas dan kering dan permukaannya memiliki sejumlah kawah atau lubang ledakan yang terjadi akibat tabrakan dengan meteor dan komet. Hal ini bukan saja tidak aman dan nyaman sebagai tempat hidup manusia dan makhluk biologis lainnya tidak mungkin ada. Baik planet Merkurius dan planet Venus yang terlalu dekat dengan Matahari tidak bisa memungkinkan manusia dan makhluk biologis lainnya seperti tumbuhan maupun khewan hidup. Juga karena tidak ada sumber airnya, karena air bagi manusia dan makhluk biologis merupakan sumber kehidupan. Tidak ada air maka tidak ada kehidupan, sebagaimana juga firman Allah SWT menyebutkan yang artinya: “Kami jadikan segala sesuatu yang hidup (manusia dan makhluk biologis lainnya) berasal dari air”, QS Anbiyā’ 21:30.

Permukaan planit Mars terdapat kawah-kawah dengan diameter yang mencapai 200 km. Temperatur Mars mencapai 50˚C sampai 60˚C pada siang hari, namun pada malam hari suhu bisa mencapai 100 derajat di bawah nol.

Sedang planet-planet yang lain, daratannya seperti di daerah sumbu perputaran Bumi yaitu kutub utara dan kutub selatan Bumi saja, bahkan lebih dingin. Karena jaraknya dengan Matatahari terlalu jauh.

Pantaslah disebutkan Bumi ini adalah surga dunia bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Firman Allāhu Rabbul ‘Ālamīn menyebutkan: أَوَلَمْ يَرَوْا إِلَى الْأَرْضِ كَمْ أَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍ كَرِيمٍ yang artinya: “Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapa banyak Kami tumbuhkan di bumi itu berbagai macam (tumbuh-tumbuhan dan khewan yang baik?), QS Asy Syu’arā’ 26:7.  Di ayat yang lain disebutkan:  وَمِنْ آيَاتِهِ أَنَّكَ تَرَى الْأَرْضَ خَاشِعَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ ۚ إِنَّ الَّذِي أَحْيَاهَا لَمُحْيِي الْمَوْتَىٰ ۚ إِنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ, Artinya: “Dan sebagian (saja) dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya (ialah) engkau melihat bumi itu kering dan gersang (dimusim panas), tetapi apabila Kami turunkan hujan di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya (Allah) yang menghidupkannya pasti dapat menghidupkan yang mati; sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”, QS Fushshilat 41:39.

Akhirul Kalam penulis tutup tulisan ini dengan mengutip sebuah ayat yang maha agung yang terdapat dari Surah Gafir atau disebut juga Surah Al-Mu’min yang berbunyi seperti berikut: اللَّهُ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ قَرَارًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ ۖ فَتَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ yang artinya: “Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap (tempat tinggal untuk beramal, berkarya yang membangun) dan langit sebagai atap (melindungi bumi dari bahaya-bahaya serta memberi rahmat dan berkah), dan membentukmu (yang mampu berfikir, berkesadaran dan bekerja), lalu memperindah rupamu (sebagai makhluk yang beriman, berintelegensia, dan berakhlak), serta memberimu rezeki dari yang baik-baik. Demikianlah Allah (telah memfasilitasi dan memberikan kenikmatan hidup), Tuhanmu, Mahasuci Allah, Tuhan seluruh Alam.” QS Gafir/Al-Mu’min 40:64. Subhanallāh, wal-Hamdulillāh, walā illāha illallāh, wal-Lāhu Akbar, nikmat mana lagi yang kamu ingkari? Billāhit Taufiq wal-Hidāyah. □ AFM
 


SUMBER:
https://id.wikipedia.org/wiki/Bima_Sakti
https://penjelajahangkasa.com/2017/11/galaksi-bima-sakti-gugusan-bintang-yang-menakjubkan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Triliun
https://www.infoastronomy.org/2015/02/sebesar-apa-planet-bumi-dibandingkan-matahari.html 
ALFATIH Al-Qur’an Tafsir Per Kata Di Sarikan Dari Tafsir Ibnu Katsir □□