PEMILIHAN UMUM PERTAMA 1955
Oleh: A. Faisal Marzuki
Sendi-sendi
bernegara adalah demokrasi sebagai bagian dari bernegara. Pemilihan Umum adalah
bagian dari berdemokrasinya suatu bangsa.
PENDAHULUAN
P
|
emilihan Umum pertama Indonesia merupakan
tonggak sejarah demokrasi di Indonesia yang diadakan tahun 1955. Ketika itu penulis
kelas dua sekolah rayat/SR (sekarang sekolah dasar/SD). Sekolah libur. Dengan
itu bersama teman-teman seusia dari kampung Petodjo Enjlek, Jakarta Pusat, DKI
Jakarta, berjalan kaki selama 7 menit lamanya menuju Jalan Medan Merdeka Barat (terletak sekitar Istana Presiden, lapangan Ikada sekarang Monas).
Pada saat itu Presiden Soekarno didampingi Ali
Sastrioamidjojo dan beberapa pejabat lainnya jalan kaki tanpa pengawal menuju
tempat pemilu di Departemen Penerangan (Gedung Radio Republik Indonesia/RRI), penulis
dan teman-teman berjalan didepan rombongan Presiden dengan berjalan mundur.
FOTO-FOTO PEMILU
Foto-foto Pemilu-I 1955 dari atas menurut arah
jarum, lihat imeje gambar diatas:
Foto-1 dan keterangannya: Pemilu 1955 dilakukan
dua kali, 29 September untuk memilih anggota DPR, dan 15 Desember untuk memilih
anggota konstituante. Ibu Rahmi Hatta sedang memasukan surat suaranya ke dalam
kotak suara di TPS gedung olah raga, Jakarta 15 Desember 1955. (Sumber: ANRI)
Foto-2 dan keterangannya: Pemilu dipersiapkan
oleh pemerintahan Ali Sastroamidjojo, namun pada hari pemilihan ia malah
mengundurkan diri. Pada bagian belakang bilik suara TPS Kebun Binatang Cikini
dibentangkan kain untuk menjaga kerahasiaan pilihan pemilih Jakarta 15 Desember
1955. (Sumber: ANRI)
Foto-3 dan keterangannya: Sebanyak 260 kursi
DPR, 520 kursi konstituante, dan 14 kursi utusan golongan diperebutkan. Tampak
Mohammad Natsir (berkacamata dan memakai peci) Ketua Umum Masyumi, sedang
menanti giliran untuk menukar surat suara, 29 September 1955. (Sumber: ANRI)
Foto-4 dan
keterangannya: Presiden Sukarno sebagai kepala negara ikut memberikan hak
pilihnya dalam pemilihan anggota Konstituante tanggal 15 Desember 1955.
Presiden Sukarno memasukkan surat suara di TPS Kementerian Penerangan di Jalan
Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta. (Sumber: ANRI)
JALANNYA PEMILU-I TAHUN 1955
Pemilu 1955 diadakan dua kali
berdasarkan amanat UU No. 7 Tahun 1953. Keduannya dibedakan berdasarkan
tujuannya. Pemilu Pertama yang dilaksanalan pada tanggal 20 Septenber 1955
diadakan untuk memilih anggota-anggota DPR. Pemilu Kedua, 15 Desember 1855
untuk memilih anggota-anggota Dewan Konstituante.
Pada Pemilu I diikuti oleh 118 peserta
yang tediri dari 36 partai politik, 34 organisasi kemasyarakatan, dan 48
perorangan, sedangkan untuk Pemilu II diikuti oleh 91 peserta yang terdiri dari
39 partai politik, 23 organisasi kemasyarakatan, dan 29 perorangan.
Jumlah kursi DPR yang diperebutkan
berjumlah 260, sedangkan kursi Konstituante berjumlah 520 (dua kali lipat kursi
DPR) ditambah 14 wakil golongan minoritas yang diangkat pemerintah. Pemilu ini
dipersiapkan di bawah pemerintahan Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo Namun,
Ali Sastroamidjojo mengundurkan diri dan pada saat pemungutan suara, dan kepala
pemerintahan telah dipegang oleh Perdana Menteri Burhanuddin Harahap.
Berikut adalah 5 besar hasil Perhitungan
Suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) Pertama di Indonesia: PNI, memperoleh 8.434.653 suara
sah dan memenagkan 57 Kursi Parlemen; Masyumi, memperoleh 7.903.886 suara
sah dan memenangkan 57 Kursi Parlemen; NU, memperoleh 6.955.141 suara sah dan memenangkan 45 Kursi
Parlemen; PKI, memperoleh 6.176.914 suara sah dan memenangkan 39 Kursi
Parlemen; PSII, memperoleh 1.091.160 suara sah dan
memenagkan 8 Kursi Parlemen.
PENUTUP
Demikianlah tentang sejarah pemilu
pertama tahun 1955 di Indonesia seperti terlihat dari gambar-gambar serta penjelasannya.
Semoga artikel di mulai sejarah pemilu/demokrasi Indonesia bermanfaat sebagai
informasi bagi generasi berikutnya. Salam takzim kami. □ AFM
Referensi
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190416191822-34-386915/foto-pemilu-1955-tonggak-sejarah-demokrasi-indonesia
http://www.transspedia.com/2019/03/sejarah-pemilu-pertama-republik.html
Foto Kredit ANRI via CNN Indonesia □□