JOURNEY TO ANDALUSIA
JELAJAHI KEMEGAHAN ISLAM DI BENUA BIRU
JELAJAHI KEMEGAHAN ISLAM DI BENUA BIRU
KATA PENGANTAR
T
|
idak banyak generasi muda Muslim yang masih
mengetahui jejak sejarah Andalusia. Sebenarnya, Andalusia adalah sejarah yang
paripurna, negeri sejuta cahaya, tempat segala hal hebat berawal. Islam pernah
menyinari negeri itu dengan ilmu pengetahuan, peradaban, dan kemanusiaan selama
800 tahun. Lebih dari 2/3 sejarah Islam ada di sana. Kalkulus, algoritma,
trigonometri, aljabar, adalah hasil pemikiran ilmuwan muslim bagi kemajuan
peradaban. Tanpa penemuan-penemuan itu, tidak akan ada revolusi digital yang
kita nikmati saat ini.
Catatan perjalanan ini bukan sekedar menjelaskan
bahwa Islam pernah berada di Andalusia, wilayah yang kini bersama Spanyol,
Portugal, dan sebagian Prancis tapi juga mengingatkan bahwa benderang itu
bersumber dari Islam.
RESENSI BUKU JOURNEY TO ANDALUSIA
A
|
ndalusia adalah wilayah yang luas melingkupi
Semenanjung Iberia bagian selatan seperti sebagian Spanyol dan Portugal, juga
Afrika bagian utara yaitu Maroko. Andalusia berasal dari bahasa Arab “Al-Andalus”
yang merujuk pada bagian jazirah Iberia yang dahulu berada di bawah
pemerintahan muslim.
Sedikit yang tahu bahwa Islam pernah berjaya di
wilayah Eropa bagian selatan tersebut. Andalusia menjadi tempat segala hal
hebat berawal. Di sini, Islam unggul di bidang ilmu pengetahuan, peradaban, dan
kemanusiaan dari tahun 711 sampai 1492 Kalender Gregorian.
Delapan ratus tahun memang bukan waktu singkat.
Perlahan kejayaan Islam itu mulai memudar, hingga akhirnya sirna seakan tak
berbekas. Namun, dunia Barat berhutang banyak pada Islam. "Bagaikan bulan
yang cahayanya hasil meminjam dari umat Islam," tulis Stanley Lane Poole
dalam bukunya yang berjudul The
Moors in Spain.
Ahli hitung muslim berhasil membuat peta dunia
yang rumit dan detail, mengukur radius bumi, menemukan istilah mil untuk
menunjukkan jarak yang digunakan sampai saat ini. Kalkulus, algoritma,
trigonometri, dan aljabar, juga hasil pemikiran ilmuwan muslim yang tak
ternilai bagi kemajuan peradaban.
Seorang muslimah asal Indonesia, Marfuah Panji
Astuti, berhasil membedah dan menjabarkan keberhasilan muslim di Andalusia
dalam Journey to Andalusia. Selain bercerita tentang bangunan peninggalan Islam
di lokasi yang disinggahinya di kawasan Andalusia, wanita yang kerap dipanggil
Uttiek ini juga mengangkat tokoh-tokoh bersejarah dari Andalusia dan
warisan-warisan yang ditinggalkan.
Tak ketinggalan, sebagai buku traveling, Uttiek juga membagikan
tip perjalanan secara mandiri atau melalui travel
agent dan tip moslem
traveler ke Eropa. Buku ini cocok dibaca bagi mereka yang ingin
tahu kemegahan Islam masa lalu di Andalusia.
Secara rinci, berikut tiga dari sepuluh warisan
Andalusia untuk dunia yang dikutip dari buku Journey to Andalusia.
1. Kedokteran
Di saat Barat masih menganggap penyakit sebagai kutukan, dokter-dokter muslim di Andalusia telah berhasil mengklasifikasi penyakit berdasar gejala, melakukan pembedahan, menghentikan perdarahan, dan mendirikan rumah sakit. Salah satu dokter yang termasyhur adalah Abu Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi (930-1013), atau di Barat dikenal sebagai Abulcasis.
2. Kuliner
Kebudayaan Andalusia memperkenalkan pembagian
menu makan menjadi beberapa bagian, yakni appetizer
(makanan pembuka), main course
(makanan utama), dan dessert (makanan
penutup). Tata cara makan seperti itu masih digunakan hingga sekarang. Beberapa
makanan yang merupakan warisan kuliner Andalusia, salah satunya pasta. Sekarang
pasta dikenal sebagai makanan khas Italia, namun sejatinya wanita Andalusia
sudah membuat pasta untuk jamuan makan jauh sebelumnya - boleh jadi juga ada
pengaruh dari Sisilia (kepulauan yang terletak di sisi selatan semenajung
Italia) yang 290 tahun lamanya Muslim memerintah di sana.
3. Perpustakaan
Ilmu pengetahuan yang tumbuh subur di Andalusia sejalan dengan munculnya perpustakaan. Ibaratnya, bak cendawan di musim hujan. Tercatat di kota Cordoba saja telah berdiri lebih dari 70 perpustakaan atau yang disebut Dar-Al-Ilmi (rumah ilmu). Tidak hanya tempat meminjam buku, perpustakaan juga menjadi tempat diskusi antara guru dan murid-muridnya.
PENUTUP
D
|
emikianlah Marfuah
Panji Astuti penulis buku Journey to Andalusia yang diterbitkan
oleh Gramedia mengisahkan perjalanannya yang mengagumi dari jejak-jejak
Peradaban Islam selama 800 tahun yang masih membekas dan terpelihara dengan
baik. □ AFM
Sumber:
Gramedia - Journey to Andalusia